Selasa, 24 September 2013

HOWDY MOWDY ANNYEONG HOLA HALO ALOHA HI HAI OHAYOU

A-YO, VIO IS BACK!

oh gawd i really miss you bloggers but i don't have time to showin my self haha.

TT_TT
here i post some picture og EXO's happy virus and cute deer.

(i'll disapear. haha. i'm online when computer subject is driving me crazy about pascal, LOL)


Selasa, 03 September 2013

JOHANES CALVIN

Pengalaman Penulis

Calvin merupakan reformator gereja saya GBKP (Gereja Batak Karo Protestan) dan secara otomatis GBKP menganut aliran Calvinis. Aliran ini sangat melekat hingga sekarang, khususnya di daerah pusat GBKP berasal yaitu Sumatera Utara. Hal ini dilihat dari gereja-gereja yang merupakan bagian dari sinode GBKP yang sangat mengikuti peraturan dari sinode.
Peraturan-peraturan tersebut secara langsung mengikuti hal-hal yang terdapat dalam pengajaran Calvin. Dalam hal ini penulis hanya melihat pada bagian pendidikan. Dalam bidang pendidikan pokok-pokok pengajaran Calvin juga terdapat dalam pendidikan di gereja. Hal yang pertama terlihat adalah pendidikan pada pengajar yang berpusat pada pelayan dibidang khotbah. Sesuai dengan pokok pengajaran Calvin yang menginginkan dan mengharus kepada pelayan yang terpelajar, gereja juga mengharuskan demikian. Sesuai dengan pengalaman penulis ketika pengamatan jemaat, dimana pelayan-pelayan yang belum berpengalaman dan berpendidikan masih diragukan dalam hal berkhotbah dan memimpin PA. Selain pelayan khotbah yang harus terpelajar, majelis yang juga menjadi pelayan di gereja juga hingga saat ini diberikan pendidikan khusus oleh sinode semacam “pembekalan” yang menurut penulis agar memenuhi syarat “terpelajar” yang dimaksud oleh Calvin. Hal ini bukan hanya satu atau dua kali, namun setiap pergantian periode kepengurusan. Selain itu, GBKP juga memiliki buku Persiapan Khotbah untuk para majelis.
Ternyata bukan hanya pelayan yang langsung berhubungan dengan jemaat yang harus terpelajar, tetapi juga dibidang komisi-komisi tertentu. Sepengetahuan penulis, GBKP memiliki “pembekalan khusus” bagi orang-orang yang mengurus dan berhubungan langsung dengan komisi anak, misalnya guru sekolah minggu. Dimana setiap tahun diadakan “pembekalan” atau setidaknya ketika pergantian periode kepengurusan sekolah minggu.
Dalam pendidikan kaum muda dan remaja juga masih dilakukan oleh GBKP lewat katekisasi. Hal ini tidak banyak di ketahui oleh penulis. Tetapi katekisasi yang diadakan oleh gereja sangat mengarah kepada teori-teori bukan penghayatan secara pribadi. Dan bukan itu, kerap kali dalam katekisasi memiliki ujian mengenai teori yang diajarkan dalam proses katekisasi tersebut.
Johanes Calvin adalah seorang pemimpin gerakan reformasi Gereja di Swiss. Ia merupakan generasi yang kedua dalam jajaran pelopor dan pemimpin gerakan reformasi gereja pada abad ke-16, namun peranannya sangat besar dalam gereja-gereja reformatoris.
Johanes Calvin dilahirkan pada tanggal 10 Juli 1509 dengan Nama Jean Cauvin di Noyon, sebuah desa di sebelah Utara kota Paris, Perancis. Kemudian hari Nama Cauvin, sesuai dengan kebiasaan di kalangan kaum berpendidikan waktu itu, dilatinisasikan menjadi Calvinus.[5] Ayahnya bernama Gerard Cauvin yang berasal dari keluarga yang biasa saja: dari keluarga penambang perahu. Ayah Calvin berhasil menduduki beberapa jabatan penting dalam gereja dan masyarakat: ia pegawai keuangan kota dan Sekretaris dari uskup Charles de Hangest.[6] Ibunya bernama Jeanne Lefranc. Ibu Johannes Calvin meninggal dunia tatkala Johanes Calvin masih muda. Calvin memiliki empat saudara lelaki dan dua orang saudara perempuan. Keluarga Calvin mempunyai hubungan yang erat dengan keluarga bangsawan Noyon. Oleh karena itu, pendidikan elementernya ditempuh dalam istana bangsawan Noyon, Mommor, bersama-sama dengan anak-anak bangsawan itu. Itulah sebabnya maka Calvin memperlihatkan sifat-sifat kebangsawanan.[7]
Pada mulanya ayah Calvin menginginkan anaknya untuk menjadi imam. Pada umur 12 tahun Calvin sudah menerima "tonsur" (pencukuran rambut dalam upacara inisiasi biarawan) dan ia sudah menerima upah dari paroki St. Martin de Marteville. Dengan penghasilan tersebut Calvin dapat meneruskan pendidikannya pada jenjang yang tinggi. Pada tahun 1523 Calvin memasuki College de la Marche di Park. Di sini IA belajar retorika dan Bahasa Latin. Bahasa Latin dipelajarinya pada seorang ahli bahasa Latin yang terkenal, yaitu Marthurin Cordier. Kemudian ia pindah ke College de Montague. Di sini Calvin belajar filsafat dan teologia. Di sekolah inilah Calvin belajar bersama dengan Ignatius dari Loyola, yang dikemudian hari menjadi musuh besar gerakan reformasi.[8]
Setelah Calvin menyelesaikan pendidikannya itu tiba-tiba ayahnya tidak menginginkan anaknya lagi untuk menjadi imam. Ayahnya menginginkan Calvin menjadi seorang ahli hukum. Hal ini disebabkan oleh perselisihan antara ayah Calvin dengan keuskupan Noyon.[9] Oleh karena itu Calvin memasuki Universitas Orleans (tahun 1528-1529) untuk belajar ilmu hukum. Kemudian ia belajar juga di Universitas Bourges dan Paris. Bahasa Yunani dan Ibrani dipelajarinya dari Melchior Wolmar, seorang ahli bahasa terkenal pada abad itu. Dengan demikian Calvin menjadi seorang ahli hukum. Studi hukumnya sangat mempengaruhinya dalam usaha pembaharuan dan penataan gereja reformasi yang dipimpinnya. Calvin sangat menekankan ketertiban dan keteraturan dalam gereja.
April 1532, Calvin menerbitkan bukunya yang pertama, yaitu: Komentar Kitab De Clementia. Dalam buku ini dipersembahkan kepada Claude de Hangest, sahabat sekolahnya di keluarga bangsawan Mommer, di Noyon dahulu. Buku itu memperlihatkan Calvin sebagai seorang humanisme sejati. Dalam buku ini tidak terdapat tanda-tanda bahwa Calvin telah beralih ke pihak reformasi di Perancis. Dapat diduga bahwa Calvin telah membaca tulisan-tulisan Luther dan para reformator Swiss lainnya. Bilamana Calvin menjadi pengikut gerakan reformasi tidak dapat ditentukan dengan tepat. Pertobatannya kemungkinan terjadi pada akhir 1532 dan awal 1533. Hal ini didasarkan kepada suratnya kepada Bucer, yang meminta kepada Bucer di Strausburg untuk memberi perlindungan kepada orang-orang reformatoris yang melarikan diri karena dihambat di Perancis. Surat tersebut ditulis Oktober 1533. Mengenai pertobatannya, Calvin menulis sebagai berikut: " . . . muncullah suatu ajaran yang baru, yang tidak membelokkan kami dari pengakuan Kristen, malah justru membawa kami kembali kepada sumbernya yang asli, menyucikannya dari segala noda, mengembalikan kepadanya kemurniannya yang semula. Tetapi aku benci kepada hal hal yang baru itu, dan sukar mendengarnya sekalipun. Dan pada mulanya aku menentangnya sekeras-kerasnya, karena aku telah menempuh jalan yang sesat dan penuh kebodohan. Tetapi berkat pertobatan yang tiba- tiba, Allah menujukan hatiku kepada kepatuhan".[10]
Pada tahun 1534 golongan reformatoris di Perancis dihambat dengan keras. Sehingga mereka terpaksa menyelamatka diri mereka dengan pergi ke Swiss. Calvinpun ikut melarikan diri ke Strausburg di mana ia diterima oleh Bucer. Kemudia Calvin meneruskan perjalananannya ke Basel.[11] Calvin tinggal di Basel setahun lebih lamanya. Selama itu Calvin masih pergi ke Perancis mengunjungi sahabat-sahabatnya dengan memakai nama-nama samaran seperti: Martianus Lucanius, Carolus Passelius, Calpunius, dan sebagainya. Di Basel inilah Calvin menerbitkan bukunya yang terkenal itu, yaitu: Religionis Christianae Institutio (Pengajaran tentang Agama Kristen), tahun 1536. Biasanya dikenal dengan sebutan Institutio.
Pada tahun 1536 Calvin pergi ke Italia. Dalam perjalanan pulang ke Basel ia terpaksa melalui Jenewa dan menginap di sana. Farel mendengar bahwa Calvin berada di Jenewa sehingga Farel mencari Calvin. Farel meminta kepada Calvin untuk tinggal di Jenewa dan bersama-sama dengan Farel menata kota Jenewa menjadi kota reformasi. Dua bulan sebelumnya Dewan Kota Jenewa telah memutuskan untuk menganut paham reformasi. Permintaan Farel ditolak oleh Calvin. Calvin mau hidup tenang dan terus menulis karya-karya teologia. Ia merasa tidak cocok dengan pekerjaan praktis dalam jemaat. Namun Farel mendesaknya dengan berkata: "Dengan Nama Allah yang mahakuasa aku katakan kepadamu: jikalau engkau tidak mau menyerahkan dirimu kepada pekerjaan Tuhan ini, Allah akan mengutuki engkau karena engkau lebih mencari kehormatan dirimu sendiri daripada kemuliaan Kristus". Calvin melihat panggilan Allah kepadanya lewat Farel sehingga ia tinggal di Jenewa.
Pada tahun 1538 Calvin bersama Farel dipecat oleh Dewan Kota Jenewa, karena tak tahan mengikuti peraturan-peraturan bergereja yang disusun oleh Calvin.[12] Kemudian pada tahun 1539 Calvin dipanggil oleh jemaat Strausburg agar IA menjadi pendeta di Sana. Dalam jemaat ini Calvin bersama-sama Butzer dapat menerapkan cita-cita yang gagal di Jenewa dahulu. Di sini Calvin mengusahakan nyanyian Mazmur dengan bantuan ahli musik terkenal; yaitu Clement Marot, Louis Bourgois dan Maitre Piere. Di sini pula Calvin mulai menulis tafsiran-tafsiran Alkitab serta merevisi Institutio. Di sinilah pula Calvin menikah dengan Idelette de Bure, seorang janda bangsawan.[13] Pernikahannya hanya berlangsung sembilan tahun lamanya, karena kemudian istrinya meninggal tanpa memberi keturunan kepada Calvin. 
Dan pada tahun 1541 Calvin kembali ke Jenewa atas permintaan dewan kota setempat. Hal ini dewan Kota lakukan untuk mengatasi upaya seorang Kardinal GKR untuk menggiring warga Kota itu untuk kembali ke GKR. Calvin tinggal dan bekerja di sini hingga meninggalnya, 27 Mei 1564, karena mengidap penyakit TBC.[14]
2.   Latar-belakang Pemikiran Johannes Calvin Terhadap Hubungan Gereja dan Negara
Sebelum dibahas latar-belakang pemikiran Calvin mengenai hubungan gereja dan negara, maka perlu ditegaskan bahwa para reformator adalah anak zaman mereka. Akibatnya pemahaman mereka tentang hubungan gereja dan negara tidak terlepas dari realitas awal abad ke-16.
Menurut Christian de Jonge, bahwa pada awalnya gereja dan negara saat itu, biarpun merupakan organisasi yang berbeda, menyangkut orang-orang yang sama, yakni seluruh masyarakat. Untuk keadaan ini biasanya istilah corpus Christianum, artinya tubuh Kristen. Dengan istilah ini yang dimaksudkan adalah adanya anggapan bahwa masyarakat merupakan suatu kesatuan, dan gereja sebagai jiwa dan negara sebagai tubuh. Gereja mengurus masalah-masalah yang berhubungan dengan keselamatan abadi, sedangkan pemerintah memajukan kesejahteraan manusia di dunia ini dan dua-duanya bekerja sama demi kemulian nama Kristus dan Allah.[15] Pokok pikiran corpus Christianum ini sangat dipengaruhi oleh pikiran-pikiran yang dikemukakan oleh Augustinus[16] dalam bukunya De civitate Dei (tentang Negra Allah). Menurut Agustinus gereja di dunia ini adalah persekutuan semua warga negara Allah yang sedang menuju ke keselamatan surgawi dan gerejalah yang melayankan kepada anggotanya semua yang perlu untuk keselamatan itu, yaitu Firman dan Sakramen-sakramen. Sementara itu, negara juga menggunakan kuasannya untuk melindungi orang yang baik terhadap orang yang jahat. Sehingga pemerintah Kristen dapat ikut menyumbangkan pada kemajuan negara Allah.
Namun, pada abad pertengahan, kerjasama antara gereja dan pemerintah tidak selalu memperlihatkan keselarasan yang dinyatakan dalam gagasan Corpus Christianum. Khususnya sejak sekitar tahun 1050, di mana pertikaian tentang pertanyaan siapa yang memegang kuasa tertinggi di masyarakat Kristen.[17] Gereja menuntut kuasa atas negara, alasannya ialah karena yang rohani lebih agung dari yang jasmani dan duniawi. Juga pemerintah berpendapat bahwa negara, karena tugasnya, boleh mencampuri urusan gereja kalau kesejahteraan masyarakat dibahayakan oleh gereja.[18] Dan pertikaian ini semakin tajam hingga pada akhir abad pertengahan, menjelang reformasi. Negara semakin kuat dan tidak mau lagi diatur oleh gereja.
Jadi yang menimbulkan permasalahan antara gereja dan Negara pada abad pertengahan yaitu bahwa gereja cenderung mendikte pemerintah tentang bagaimana harus mengasuh gereja, maupun bahwa Negara dalam upaya untuk menompang gereja campur tangan dalam urusan internal gereja. Dan hal inilah-salah satu bagian yang ditentang oleh Johannes Calvin.
Di Jenewalah Calvin menjadi seorang reformatoris, karena ia diundang untuk ikut mereformasikan gereja di Jenewa oleh Farel. Mengapa Farel mengundang Calvin? Menurut H. Berkhof dalam bukunya sejarah gereja bahwa Jenewa adalah sebuah kota yang diperintah oleh seorang uskup, tetapi sudah lama Hertog Savoya, yang berkuasa di daerah Selatan Jenewa, ingin memasukkan kota Jenewa tersebut ke dalam kerajaannya. Ketika bahaya itu meningkat, maka Jenewa mencari bantuan pada perserikatan kanton-kanton injili. Bantuan politik itu diberikan kepada Jenewa oleh kanton-kanton injili dan atas desakkan kanton Bern dan karena pertentangan politik antara Jenewa dengan Savoya yang beragama Katolik Roma, maka Jenewa menerima pembaharuan pada tahun 1535[19]. Sekarang Jenewa adalah, sama seperti Zurich suatu kota yang bebas. Mereka membuang dengan senang hati segala kewajiban, peraturan dan upacara GKR yang sudah lama dirasakana sebagai belenggu yang merintangi kebebasan hidupnya, supaya sekarang mereka itu boleh hidup menurut hawa nafsunya saja.[20] Dan untuk menangani hal inilah maka Farel meminta bantuan Calvin dalam membina kehidupan rohani warga Jenewa.
Setelah Jenewa membebaskan diri dari uskupnya, pemerintah kota mulai mereformasikan gereja dengan mengikuti gaya reformasi gereja di Swiss. Salah satu corak reformasi Swiss adalah bahwa pemerintah kota mencabut hak Gereja Katolik Roma untuk mengekskomunikasikan orang dan memberikannya kepada dirinya sendiri.[21] Dan tindakkan ini ditolak oleh Calvin, karena mengurangi kebebasan gereja. Sehingga pada akhir tahun 1536 Calvin menyusun tata gereja baru bersama dengan Farel sebagai langkah awalnya dalam memulaikan pekerjaaannya, dalam rangka menata kembali kehidupan warga kota Jenewa. Karena bagi Calvin, agar nyata bahwa Krituslah Tuhan jemaat, maka perlu ada disiplin. Namun, disiplin yang ada itu tidak boleh diserahkan di tangan pemerintah (dewan kota). Sebab Kristus sendirilah kepala Gereja; sehingga pemerintah dunia tidak berhak dalam urusan perkara-perkara yang semata-mata mengenai hidup Gereja sendiri.[22] Dalam hal ini, Bantuan pemerintah dalam reformasi bukannya tidak dihargai, tetapi hanya untuk menyatakan kalau Gereja adalah milik Kristus dan pendeta bukan pegawai pemerintah, melainkan pelayan Firman yang bertanggung jawab kepada Tuhan.[23] Dari gagasannya inilah, maka Calvin bersama Farel mendapatkan perlawanan dari Dewan kota Jenewa. Sehingga dewan kota melarang pendeta-pendeta naik mibar. Dan yang lebih anarkisnya lagi ialah pada bulan April 1538, Calvin bersama Farel dipecat dan dibuang.[24]
 Demikian juga halnya di kota-kota lain, di mana pemerintah menganggap gereja sebagai miliknya, maka Calvin tampil untuk menolak sikap seperti itu. Jadi, hal inilah yang melatar belakangi pemandangan Calvin tentang hubungan antara Gereja dan Negara.
3.   Pandangan Calvin Tentang Gereja
Dalam memahami gereja, maka Calvin mencoba mengulangi perkataan-perkataan Cyprianus, maka Calvin mengatakan bahwa gereja adalah ibu semua orang percaya. Yang tidak memiliki gereja sebagai ibu tidak dapat memiliki Allah sebagai Bapa dan di luar gereja tidak ada keselamatan.[25] Dan dalam hal inilah dapat dilihat bahwa gereja sebagai sarana keselamatan karena firman (jadi ajaran, bukan jabatan rasuli) dan sakramen-sakrasmen.
Menurut Calvin, Gereja adalah alat utama yang diberikan Allah kepada orang-orang yang percaya untuk mewujudkan persekutuan dengan Kristus.[26] Menurut Calvin, bahwa pemerintahan Gereja merupakan pemerintahan yang letaknya di dalam jiwa atau batin manusia yang menyangkut kehidupan kekal. Ia bersifat Rohani, dan mengajar hati nurani supaya saleh dan mengabdi kepada Allah.[27] Sehingga Calvin mengidentifikasikan gereja sebagai suatu lembaga atau badan yang dibangun secara ilahi yang di dalamnya Allah melakukan penyucian umatnya.[28] Namun, perlu juga diketahui bahwa bagi Calvin Gereja yang benar dapat ditemukan ketika Injil secara benar diberitakan dan sakramen-sakramen secara benar dilayankan – sama seperti pandangan Luther.[29]
Dan hal ini juga didukung olen pendapat J.L.Ch. Abineno yang menjelaskan bahwa Kehadiran Gereja di dunia ini menunjukkan dua bentuk permunculannya. Di mana di satu sisi sebagai perhimpunan manusia yang mempunyai kesamaan tertentu dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya (yaitu menciptakan keadilan, kebenaran, perdamaian dan keutuhan seluruh ciptaan). Dan di pihak lain, merupakan persekutuan rohani dengan Yesus Kristus sebagai kepala Gereja.[30]
4.   Pandangan Calvin Tentang Negara
Negara adalah sebuah organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat. Atau dengan kata lain Negara juga diartikan sebagai kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisir di bawah sebuah lembaga politik dan pemerintah yang efektif, mempunyai kesatuan politik yang berdaulat, sehingga Negara berhak menentukan tujuan nasionalnya. Lalu bagaimana pandangan Calvin tentang negara?
Bagi Johannes Calvin – menurut uraiannya dalam bukunya yang berjudul Institutio – pemerintahan Negara ialah pemerintahan yang hanya bermaksud untuk mentapkan tata kehidupan yang benar dari segi sipil serta lahiriah.[31] Menurut  Calvin, tugas pemerintah sipil itu ialah mendukung dan melindungi penyembahan kepada Allah dari sudut lahiriah, mempertahankan ajaran yang sehat tentang agama dan membela kedudukan gereja, mengatur kehidupan dengan berpedoman pada pergaulan masyarakat, membina kesusilaan sesuai dengan keadilan seperti yang ditetapkan oleh undang-undang negara, menumbuhkan dan memupuk perdamaian serta ketentraman umum.[32] Selain daripada itu, Calvin juga membrikan penghargaan terhadap pemerintah negara[33] dengan menjelaskan bahwa kekuasaan politis itu suatu panggilan, yang tidak hanya suci dan sah di hadapan Allah, tetapi yang paling kudus dan yang paling terhormat di antara semua panggilan dalam seluruh lingkungan hidup orang-orang fana.[34] Hal ini disebabkan oleh karena peran negara sebagai pelindung bagi Gereja dan abdi Allah yang memperjuangkan keadilan.[35] Lebih lagi Calvin menambahkan bahwa bahwa bentuk pemerintahan negara yang lebih baik menurutnya ialah pemerintahan yang aristokrasi, ataupun bentuk pemerintahan yang terdiri dari campuran tepat pemerintah aristokrasi dengan pemerintah oleh para warga seluruhnya.[36]
Dan dalam hal ini Calvin memberikan alasan mengapa ia lebih memilih pemerintahan yang bersifat aristokrasi, yaitu bukan disebabkan oleh karena bentuknya, melainkan karena jarang sekali terjadi bahwa raja-raja menahan diri sedemikian rupa, hingga kemauan mereka tidak pernah menyimpang dari yang yang adil dan lurus, dan jarang sekali terjadi bahwa mereka diperlengkapi dengan kecerdasan serta kebijaksanaan yang begitu besar sehingga mereka sendiri sudah tahu batas-batas untuk bertindak. Jadi, mengingat kejahatan atau kekurangan orang, lebih aman keadaannya dan lebih ringan bebannya bila lebih dari satu orang yang memegang kemudi, supaya mereka dapat saling membantu, saling mengajar dan memberi peringatan, dan supaya bila ada seseorang yang mengangkat dirinya lebih dari yang sepatutnya, terdapat sejumlah orang yang dapat mengawasi dan mengingatkan dia sehingga ambisinya mereka kendalikan.[37]
Jadi, bagi Calvin pemerintahan Kristen menyatakan ketaatannya kepada Allah terutama dalam kesetiannya dalam pelaksanaan tugas yang diberikan Allah kepadanya, bukan dalam upaya untuk mengkristenakan masyarakat. Karena tugas menjadikan warga masyarakat orang Kristen yang baik adalah tugas Gereja, yang harus didukung oleh pemerintah tetapi tidak boleh diambil alih.[38]
Dari uraian di atas jelas bahwa Calvin menganggap pemerintah sipil sebagai suatu karunia besar yang diberi Allah kepada manusia, termasuk orang Kristen, untuk memelihara keadilan, damai dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, IA menekankan bahwa bahwa semua orang, apa lagi orang Kristen, harus taat kepada pemerintah, bahkan harus menghormatinya sebagai hamba Allah (Rm.13; 1 Ptr. 2:17).[39]
5.   Hubungan Gereja dan Negara Menurut Calvin.
Menurut Christiaan de Jonge dalam bukunya Apa itu Calvinisme? Menjelaskan bahwa pemahaman Calvin mengenai negara dan hubungan antara gereja dan pemerintah pertama-tama menjadi tampak dari penolakkannya terhadap penganut reformasi radikal yang menganggap pemerintahan itu jahat.[40]
Menurut Calvin pemerintah dunia tidak berhak dalam urusan perkara-perkara yang semata-mata mengenai hidup Gereja sendiri – berdasarkan pada uraian latar-belakang di atas.
Namun meskipun demikian, Calvin juga tidak menyetujui pendapat para reformasi radikal yang mengatakan bahwa orang-orang Kristen tidak memerlukan lagi negara, yang adalah bagian dari dunia.[41] Karena dunia lama belum berlalu, pemerintah perlu, bahkan merupakan anugerah Allah untuk menjamin kesejahteraan masyarakat. Sehingga menurut Calvin, orang yang meniadakan pemerintah dan negara tidak memahami keadaan dunia, yang masih dikuasai oleh dosa. Mereka juga tidak menghargai apa yang dibuat Allah untuk melindungi orang baik terhadap yang jahat.[42]
Walaupun Calvin menganggap negara perlu selama gereja masih berada di dunia ini, itu tidak berarti bahwa ia menyerahkan segala-galanya kepada pemerintah. dengan tegas ia menetapkan batas antara gereja dan negara atau, untyuk memakai peristilahan yang lazim dipergunakan pada waktu itu, antara pemerintahan rohani dan duniawi atau politik (dalam arti “yang menyangkut polis”, yaitu kota atau lebih umum masyarakat). Berkaitan dengan itu, Calvin menekankan bahwa gereja dan negara menerima dari Allah tugas yang berbeda. Pembagian tugas ini seharusnya menjegah bahaya konflik antara gereja dan negara mengenai agama. Biarapun kemajuan agama adalah kepentingan negara, kepada negara tidak diberi tugas untuk mengatur apa yang terjadi di dalam gereja. Hak bahkan kewajiban pemerintah untuk menentukan undang-undangn terbatas pada bidang kehidupan lahiriah.[43]
Hubungan gereja dan negara dalam teologi Calvin sangat erat dan dapat disimpulkan bahwa kedua lembaga ini saling berdampingan, sama-sama bertugas melaksanakan kehendak Allah dan mempertahankan kehormatannya.[44] Namun bukan dalam arti Negara boleh saja mengambil alih semua apa yang menjadi bagian gereja, dan juga sebaliknya. Hal ini disebabkan oleh karena Calvin yang mencita-citakan suatu pemerintahan yang teokrasi.[45] Sehingga dalam mewujud nyatakan cita-cita teokrasi tidak cukup kalau hanya melalui pemberitaan firman yang dilakukan oleh Gereja, tetapi seluruh kehidupan, baik hidup perorangan, maupun hidup masyarakat, harus diatur sesuai dengan kehendak Allah. Dan dalam hal inilah pun pemerintah mempunyai tugas untuk mendukung gereja. Ini disebabkan karena Johannes Calvin memiliki pandangan positif kepada Negara. Ia menolak gereja sebagai subordinasi (di bawah) Negara, atau dengan subordinasi gereja, tetapi iuxtaposisi (kesetaraan yang berdampingan) dan kooperatif (mitra kerjasama).
Bab IV
Penutup
Analisa
Menurut Calvin – berdasarkan uraian di atas – bahwa Gereja dan Negara adalah dua lembaga yang berdampingan, sama-sama bertugas melaksanakan kehendak Allah dan mempertahankan kehormatannya. Lalu sekarang yang menjadi pertanyaan, bagaimana hubungan gereja dan negara pada saat sekarang ini – khusunya bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia? Apakah prakteknya sama seperti yang dikatakan oleh Johannes Calvin? Apakah negara sudah menjadi pelindung bagi Gereja?
Indonesia memang telah memberikan jaminan kebebasan beragama dalam konstitusi Indonesia yakni UUD 1945. Lalu yang menjadi pertanyaan ialah apakah jaminan ini telah didapatkan oleh gereja? Adnan Buyung Nasution menyatakan bahwa meskipun telah ada jaminan hukum yang cukup memadai, namun jaminan kebebasan beragama di Indonesia justru semakin rentan.[46] Dalam beberapa tahun terakhir, ancaman atas jaminan kebebasan beragama di Indonesia mulai terjadi dengan adanya berbagai tindakan baik yang dilakukan oleh Negara, institusi sipil, dan berbagai kelompok masyarakat. Setidaknya tercatat, berbagai peristiwa yang terkait dengan masalah kebebasan beragama di antaranya penutupan gereja di Jawa Barat.[47] Oleh karena itu, maka menurut penulis bahwa gagasan Calvin ini penting untuk diterapkan guna memelihara hubungan antara pemerintah dan gereja-gereja. Yang ada di Indonesia.
Penutup
Dari seluruh uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hubungan gereja dan Negara menurut Johannes Calvin ialah bersifat sejajar, maksudnya gereja bukan sebagai subordinasi (di bawah) Negara, atau dengan subordinasi gereja, tetapi iuxtaposisi (kesetaraan yang berdampingan) dan kooperatif (mitra kerjasama).

YOHANES CALVIN

Ada 5 dasar pokok Teologi yang dikemukakan oleh Calvin yang antara lain :
1.      Kedaulatan Allah,
            Kesadaran Calvin akan keagungan Allah dapat diumpamakan dengan membandingkan pengalaman Nabi Yesaya, sebagaimana tercatat dalam Yes 6. Dihadapan Allah yang demikian

Kamis, 01 Agustus 2013

NAMA LATIN / ILMIAH HEWAN DAN TUMBUHAN TERLENGKAP

Nama latin hewan sering keluar dalam pelajaran IPA anak SMP dan SMA. bahkan ada beberapa yang masih SD. Buat Pembaca wahw33d yang kebetulan punya adek masih smp atau sma barang kali postingan kali ini cukup bermanfaat untuk kita simpan. .

I. Nama Latin Hewan MAMALIA (Menyusui)

1. Anoa depressicornis Anoa dataran rendah, Kerbau pendek
2. Anoa quarlesi Anoa pegunungan
3. Arctictis binturong Binturung
4. Arctonyx collaris Pulusan
5. Babyrousa babyrussa Babirusa
6. Balaenoptera musculus Paus biru
7. Balaenoptera physalus Paus bersirip
8. Bos sondaicus Banteng
9. Capricornis sumatrensis Kambing Sumatera
10. Cervus kuhli; Axis kuhli Rusa Bawean
11. Cervus spp. Menjangan, Rusa sambar (semua jenis dari genus Cervus)
12. Cetacea Paus (semua jenis dari famili Cetacea)
13. Cuon alpinus Ajag
14. Cynocephalus variegatus Kubung, Tando, Walangkekes
15. Cynogale bennetti Musang air
16. Cynopithecus niger Monyet hitam Sulawesi
17. Dendrolagus spp. Kanguru pohon (semua jenis dari genus Dendrolagus)
18. Dicerorhinus sumatrensis Badak Sumatera
19. Dolphinidae Lumba-lumba air laut (semua jenis dari famili Dolphinidae)
20. Dugong dugon Duyung
21. Elephas indicus Gajah
22. Felis badia Kucing merah
23. Felis bengalensis Kucing hutan, Meong congkok
24. Felis marmorota Kuwuk
25. Felis planiceps Kucing dampak
26. Felis temmincki Kucing emas
27. Felis viverrinus Kucing bakau
28. Helarctos malayanus Beruang madu
29. Hylobatidae Owa, Kera tak berbuntut (semua jenis dari famili Hylobatidae)
30. Hystrix brachyura Landak
31. Iomys horsfieldi Bajing terbang ekor merah
32. Lariscus hosei Bajing tanah bergaris
33. Lariscus insignis Bajing tanah, Tupai tanah
34. Lutra lutra Lutra
35. Lutra sumatrana Lutra Sumatera
36. Macaca brunnescens Monyet Sulawesi
37. Macaca maura Monyet Sulawesi
38. Macaca pagensis Bokoi, Beruk Mentawai
39. Macaca tonkeana Monyet jambul
40. Macrogalidea musschenbroeki Musang Sulawesi

DEFINISI SOSIOLOI MENURUT PARA AHLI


1.  Pitirim Sorikin
Menyatakan bahwa sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari
a.    Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial (misalnya, antara gejala ekonomi dan agama; keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, gerak masyarakat dan politik dan sebagainya);
b.    Hubungandan pengaruh timbal balik antara gejala-gejala sosial dan gejala-gejala non sosial (misalnya gejala geografis, biologis dan sebagainya)
c.    Ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial.

2.    Roucek dan Warren
Mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan kelompok sosial.

3.    William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff
Berpendapat bahwa sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasil-hasil  interaksi tersebut.

4.    J. A. A. Van Dorn dan C. J Lammers
Berpendapat bahwa sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang sttruktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.

5.    Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi
Menyatakan bahwa sosiologi atau ilmu masyarakat adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial. 


6.    August Comte
Berpendapat bahwa sosiologi berasal dari katalatin socius yang artinya teman atau sesama dan logos dari kata Yunani yang artinya cerita.  Jadi, sosiologi berarti bercerita tentang kawan atau teman (masyarakat).

Sosiologi adalah suatu disiplin ilmu yang bersifat positif yaitu mempelajari gejala-gejala dalam  masyarakat yang didasarkan pada pemikiran yang bersifat rasional dan ilmiah.

Senin, 29 Juli 2013

UNSUR TERBENTUKNYA SEBUAH NEGARA.

KARENA AKU BAIK, JADI AKU BAGIIN 'CONTEKAN' BUAT YANG DAPET TUGAS TENTANG UNSUR TERBENTUKNYA SUATU NEGARA~~
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Minggu, 28 Juli 2013

F(X)'S AMAZING COMEBACK!

F(X) made a comeback! it's called Rum Pum Pum!

aff(x)tion, the girls are so awesome!

check this video for the MV!

http://www.youtube.com/watch?v=xnku4o3tRB4&feature=player_embedded

RUM PUM PUM PUM PUM PUM!!

NICHKHUN'S ABS!


 A picture of 2PM's Nichkhun with a rather strange belly button has been generating buzz around the Internet. Recently on an online community bulletin board, a post titled "The Dangers of Excessive Photoshop" was created. The photo appeared in the March issue of Men's Health and shows off Nichkhun's body, but if you look downwards, you can see that his belly button is missing. Netizen reactions included, "Nichkhun's belly button is missing... it can't be that he actually doesn't have a belly button right?" and, sarcastically, "Whoever Photoshopped this must have been really good." Source: allkpop

INFINITE wins #1 + IU's final day as MC + Performances from the July 28th episode of SBS Inkigayo!

The time has come for yet another round of fantastic stages, eclectic sounds, and excitement in the air on today's episode of SBS' Inkigayo! Joining us will be regular hosts ZE:A's KwangheeIU, and Lee Hyun Woo in a festival of the hottest K-Pop acts around.

Unfortunately, today marked IU's last day as an MC for the music program. Join us in bidding her farewell and wishing her good luck for the future!


The Mutizen nominees for this week were Ailee, INFINITE, and 2NE1. Although all three artists were fantastic, in the end, INFINITE was named the winner for the week.

Congratulations to INFINITE!

Beast 's COMEBACK!

B2UTY PUT YOUR HANDS UP!!

don't you feel excited? beast is back! B2ST HOHOHO!!!
Though we have already been given two of the eight songs on the album, the photo is enough to get Beauties everywhere amped up for the release. Hard to Love, How To Love Tracks 1. Intro 2. Shadow 3. How to Love 4. Be Alright 5. I’m Sorry 6. Will You Be Alright 7. You are Bad 8. Encore

READ MORE AT 24-7 KPOP: 24-7kpop.com/2013/07/14/beast-tracklist-revealed/

tracklist?


download free full album here!

http://www.4shared.com/folder/vRMfgXrf/BEAST_-_Hard_To_Love_How_To_Lo.html
(source; 4shared)

Selasa, 23 Juli 2013

Kim Taeyeon, the Dorky Leader (Girls Generation)

before exit, i give you these photos kekeke, eonni neomu kyeopta! cute leader!




EXO's BUS!

URI WOLF, FIGHTING!!!!!

first i like Luhan, second Chanyeol and third Suho. but i love all of them, and i like all the songs! what about you?

(source; SMtown official faecebook)

EXO-K's heart sign!

EXOTIC REMEMBER THIS?

i love baekhyun's smile and i like Suho so much!

EXOTIC, EXOSTAN, EXOST!

i like EXO!
baby don't cry~~~~~
when you smile... sunshine....
kehehem it's an old pic, i miss sehun's normal hair haha!

WE ARE ONE!

Love!

i like henry and taeyeon so i edited it too!

TaeRy!

Henry Lau and Kim Taeyeon (SNSD)


what do you think? not to bad right? (it's so bad -,-)

I'M TRIED!!!!


I edited it haha, Huang Zi Tao from EXO, and Yoon BoMi from APink!

PANDA-RILLA COUPLE! YAHAHAHAHAHA (?)
i'll try harder next time..